banner 728x250
Berita  

Antisipasi Genangan, Dinas PU Makassar Keruk Saluran Sekunder di Jalan Tarakan

Makassar – Dalam upaya untuk mengatasi potensi genangan air saat curah hujan tinggi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar telah mengambil langkah proaktif dengan melaksanakan pengerukan saluran sekunder.

Pengerjaan ini bertujuan untuk menjaga kelaikan infrastruktur perkotaan serta mencegah genangan yang bisa mengganggu aktivitas warga. Tim satgas Drainase Dinas PU Kota Makassar, sebanyak 22 orang, dikerahkan dalam operasi pengerukan yang dilakukan pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Lokasi yang menjadi fokus utama pengerukan adalah Saluran Sekunder di Jalan Tarakan dan Jalan Salemo, yang berada di Kelurahan Malimongan, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

Kedua saluran ini menjadi titik rawan genangan saat curah hujan ekstrem, yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas dan aktivitas masyarakat sekitar.

Dalam keterangan resminya, Kepala Dinas PU Kota Makassar Zuhaelsy Subir menjelaskan, kegiatan pengerukan saluran sekunder ini merupakan bagian dari langkah antisipasi genangan air yang telah direncanakan sebelumnya. Pengerjaan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas saluran dan meminimalisir dampak genangan di beberapa titik strategis, seperti Jalan Muhammadiyah, Satangnga, Muna, Kabaena, Irian, dan Bulusaraung.

Pengerukan dilakukan dengan menggunakan peralatan berat, termasuk excavator spider dan tiga unit dump truck. Dimensi saluran sekunder yang dikeruk memiliki lebar sekitar 3 meter dengan panjang sekitar 200 meter. Rencananya, pengerjaan ini akan berlangsung selama kurang lebih 1 bulan, tergantung pada kondisi lapangan dan cuaca.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya Dinas PU untuk memastikan sistem drainase kota berfungsi optimal.

“Tahun ini kami masif mengeruk saluran sekunder agar saluran tersier yang terhubung dapat berfungsi dengan baik dan meminimalisir genangan yang ada di beberapa lokasi sekitar,” tambah Kepala Dinas PU.

Dengan langkah antisipatif ini, diharapkan Kota Makassar dapat lebih siap menghadapi musim hujan serta mengurangi risiko terjadinya genangan air yang bisa mengganggu aktivitas warga dan mengancam kelaikan infrastruktur kota.