beridata.com – Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN-Mas) ditempatkan di 3 kabupaten dan 100 desa di Sulawesi Selatan. Kehadiran mahasiswa dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia ini, disambut positif oleh masyarakat dan stakeholders setempat, salah satunya di Kabupaten Maros tepatnya di Desa Pattiro Deceng, Camba.
Kepala Desa Pattiro Deceng, Abd Kadir mengungkapkan sangat antusias dan memberikan tanggapan positif terhadap mahasiswa yang sedang melakukan KKN-MAs dari PTMA di desanya.
Pernyataan ini diungkapkan pada saat memberikan sambutan pada acara Seminar Program Kerja yang diadakan oleh Kelompok 66 Kabupaten Maros, Kamis (11/08/2022) lalu.
“Kami sebagai pemerintah di Desa Pattiro Deceng sangat bersyukur karena menjadi salah satu desa yang menjadi sasaran KKN-MAs dari PTMA se-Indonesia, apalagi mahasiswa yang sedang ber-KKN ini datang dari berbagai daerah dan jurusan, sehingga bisa berkolaborasi dengan masyarakat yang ada di Desa Pattiro Deceng,” katanya.
Bukan hanya pemerintah atau masyarakat di daerah setempat, tapi organisasi kepemudaan juga memberikan dukungan penuh terhadap mahasiswa yang sedang ber-KKN dan siap untuk membantu dan berkolaborasi dengan mahasiswa dan proker yang ada.
“Dan lebih pentingnya lagi adalah mahasiswa yang sedang ber-KKN ini membawa proker utama yaitu “membangun dan menguatkan cabang-ranting yang ada di daerah KKN mereka masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, Aris selaku Kordinator Desa (kordes) Kelompok 66 juga mengungkapkan dukungan masyarakat agar proker yang telah dibuat demi kebaikan bersama dan berharap masyarakat agar tidak segan dalam meminta bantuan jika sedang memerlukan bantuan.
“Kami berharap agar dapat dukungan dari masyarakat dan tidak perlu malu untuk meminta bantuan kepada kami jika sedang membutuhkan bantuan atau pekerjaan yang membutuhkan tenaga lebih,” ungkapnya.
Lain halnya, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Amanda Patappari Firmansyah mengatakan KKN-MAs dari PTMA ini memang terbilang unik karena mereka disatukan dalam satu kelompok dengan jurusan yang berbeda-beda tentunya bukan hanya sekedar menambah relasi tapi juga bisa berkolaborasi sebagai sesama mahasiswa Muhammadiyah.
“Ada hal yang berbeda pada kegiatan KKN ini, dimana KKN yang bertajuk KKN-MAs yang memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengabdi di masyarakat bersama mahasiswa dari berbagai PTMA di Indonesia,” ungkap Amanda sapaan akrab Amanda Patappari Firmansyah saat ditemui awak media, Sabtu (13/08).
Dia berharap, program KKN-Mas ini mahasiswa mampu menjadi agen perubahan, yaitu dapat memberikan solusi terhadap persoalan yang ada di desa maupun di masyarakat.