Jakarta – Jusuf Kalla (JK), Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), meminta remaja masjid yang tergabung dalam Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) untuk belajar bisnis dari pemuda Thionghoa.
JK mengakui bahwa para pemuda Thionghoa memiliki etos kerja dan kecerdasan dalam menjalankan bisnis, sehingga menjadi teladan yang baik bagi remaja masjid.
Harapan JK tersebut disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara PRIMA DMI dan Ikatan Pemuda Tionghoa (IPTI) dengan tema “Sinergitas dan Kolaborasi Wirausaha: Gerakan Ekonomi Masjid dari Ummat Kuatkan Rakyat”. Acara tersebut berlangsung di Gedung DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur.
“Dalam hal ekonomi, masyarakat Thionghoa memiliki kemampuan yang tinggi karena semangat, kerja keras, dan kemampuan pemasaran yang baik. Ini adalah hal yang harus dipelajari dan dijadikan contoh. Oleh karena itu, kerjasama antara remaja masjid dan pemuda Thionghoa sangat penting,” jelas JK.
Selain itu, JK juga menambahkan bahwa sharing pengalaman tidak hanya sebatas diskusi, tetapi juga melibatkan praktik lapangan langsung agar remaja masjid dan pemuda Thionghoa dapat saling bertukar pengalaman.
“Melalui pengalaman yang dilihat dan dirasakan secara langsung, diskusi akan berjalan untuk memahami bagaimana industri atau toko beroperasi. Dengan demikian, terbentuklah hubungan dan toleransi yang baik antara kedua belah pihak,” tambahnya.
JK menegaskan bahwa ide kerjasama antara remaja masjid dan Thionghoa ini tidak ada hubungannya dengan isu yang disalahartikan terkait pidatonya di ICMI mengenai dominasi ekonomi Thionghoa di Indonesia. Menurut JK, kerjasama ini telah direncanakan sejak 3 bulan yang lalu bersama Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta.
“Ini tidak ada hubungannya dengan keributan karena pidato saya di ICMI yang salah diartikan. Pembicaraan ini telah saya lakukan dengan Wili (Wilianto Tanta) sekitar 2-3 bulan yang lalu,” tegas JK.
Dengan adanya kolaborasi antara remaja masjid dan pemuda Thionghoa dalam bidang bisnis, diharapkan terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, serta mendorong terwujudnya ekonomi yang kuat dan toleransi yang baik di masyarakat.