Makassar – Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar selama periode 2017 hingga 2019 menunjukkan kinerja positif dengan nilai tambah output yang terus meningkat.
Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi mencapai 8,20%, diikuti oleh 8,42% pada tahun 2018, dan 8,79% pada tahun 2019.
Namun, situasi berubah drastis pada tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai memasuki Indonesia.
Dampak pandemi terhadap perekonomian Kota Makassar sangat signifikan, dan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -1,27% pada tahun tersebut.
Pada awal tahun 2021, meskipun situasi belum sepenuhnya pulih, aktivitas ekonomi masyarakat mulai berangsur-angsur pulih, dan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,47%.
Hal ini memberikan harapan bahwa perekonomian Kota Makassar sedang menuju pemulihan.
Dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022, diperkirakan angka pertumbuhan akan mencapai 4,78%.
Hal ini menunjukkan tanda-tanda pergerakan yang lebih stabil dalam perekonomian Kota Makassar.
Untuk tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar diproyeksikan meningkat sebesar 5,03%.
Proyeksi ini didasarkan pada asumsi bahwa sektor-sektor utama seperti perdagangan, konstruksi, akomodasi, makanan dan minuman, serta komunikasi akan pulih secara keseluruhan.
Proyeksi tersebut sejalan dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi antara 4,81% hingga 6,41% pada tahun 2023.
Sumber informasi mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi ini berasal dari Dokumen Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 dan Dokumen RKPD Tahun 2023.
Dengan adanya proyeksi ini, diharapkan pemerintah dan pemangku kepentingan dapat merencanakan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi Kota Makassar dan mencapai target yang ditetapkan.
